Sejumlah band cadas indie yang ada di Sumatera utara, kususnya Kota Medan, unjuk gigi pada acara pertunjukan musik yang diadalkan Arch management, di pelataran Giant supermarket, Jalan AH Nasution Medan, Sabtu (16/12/2017).
Menurut ketua pelaksana Sigit Danu Kusworo, acara ini merupakan ajang silaturahmi band-band indie yang ada di Sumatera Utara. Sesuai dengan temanya, old and new generation. Panitia ingin menghadirkan band-band dari generasi terdahulu hingga generasi masa kini.
“Dengan dasar ingin menjalin silaturahmi antara band era 90’an dengan band-band sekarang,” ujar Sigit.
Band-band yang tampil mayoritas dari Kota Medan, tapi ada beberapa band yang datang dari luar Medan. Seperti Aceh Rock Band dari Aceh, dan Hell Stayer dari Lubuk Pakam
“Kita libatkan mereka karena masih eksis dan ada, selain itu juga sebagai informasi kepada band generasi sekarang bahwasannya ada band lokal yang legend,” pungkasnya.
Salah satu perwakilan dari band yang tampil saat itu Zaldi Nasution, ia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan kali ini. Menurutnya, sekarang sudah jarang sekali ada kegiatan yang mewadahi band-band indie cadas seperti bandnya yang beraliran trash metal itu. Ia menjelaskan, acara seperti ini ibarat oase, yang melepas dahaga para penggiat musik cadas.
“Ibaratnya seperti ikan di darat yang disiram air, langsung segar,” ujar pria berambut gondrong itu.
Sigit menjelaskan, ini adalah kali ketiga Arch managemen menggelar acara serupa. Untuk yang pertama, pada 13 Desember 2014 di Institut Teknologi Medan (ITM), dan yang ke dua di kawasan Pasar 5 Padang Bulan pada 27 Agustus 2016. Pada pertunjukan kali ini, berbagai aliran musik mulai dari hardcore, underground, grunge, punk, hingga thras metal tampil secara bergantian.
“Mewakili semua jenis aliran musik, intinya ingin mengembalikan lagi suasana kejayaan bermusik yang tidak mengkotak-kotakkan aliran musik itu sendiri,” pungkas lelaki alumni arsitek USU itu.
