Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan Anggi Syahputri Tanjung (16) warga Jalan Bustamam, gang Satria.
Pelaku ada dua orang satu inisial AP dan satu lagi inisial A alias O. Ada 20 personel polisi yang turun langsung ke Pasar 10 Tembung untuk menangkap kedua tersangka.
“Kita menangkap tersangka jam 8 malam minggu tidak jauh dari rumah tersangka yang berada di Pasar 10 gang Sidodadi,”kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, Minggu (21/1/2018) saat melakukan paparan di Mapolrestabes Medan.
Dari situ, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit ponsel Samsung J2, BPKB, Dua buah STNK, dan sisa uang curian Rp 200 ribu , sebilah pisau dapur yang digunakan untuk membunuh, tiga buah gelang, dan uang hasil penjualan laptop sebanyak Rp 700 ribu.
“Laptop tersebut dijual melalui perantara O. Uang hasil pencurian dengan kekerasan ini dihabiskan untuk beli sabu dan main judi,”ujarnya seraya menyatakan uangnya tinggal Rp 200 ribu.
KASUS PEMBUNUHAN SISWI SMA 11 ANGGI SYAHPUTRI TANJUNG DI TEMBUNG AKHIRNYA TERUNGKAP Ini 2 tersangka yang dibekuk polisi ..
Posted by Tribun Medan on Sunday, January 21, 2018
Kedua tersangka ini dikenakan Pasal 338 junto 365 dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Philip Antonio Purba mengatakan pihaknya berhasil mengamankan tersangka dalam waktu 1×24 jam dan menangkap dua pelaku sekaligus.
“AP melakukan pembunuhan dan perampokan seorang diri. Sementara O hanya bertugas menjual barang hasil curian. Dan kita tangkap mereka saat berada di rumah mereka yang berada di Pasar 10 Tembung,”katanya.
Ia mengatakan tersangka membunuh korban dengan pisau yang didapat di dapur. Adapun motif pembunuhan, kata Antonio untuk mengambil barang milik korban dan pencurian dengan kekerasan. Pelaku masuk ke rumah korban dari pintu belakang dengan cara merusak seng.
“Penusukan korban terjadi di kamar ketika korban teriak, sebelum meninggal mulut korban sempat disumpal pakai jilbab biru. Itu digunakan agar korban tidak teriak,”ujarnya.
Terpisah, tersangka inisial AP saat ditanya wartawan kenapa membunuh korban? Ia mengatakan karena dirinya panik dan ketakutan.
“Saya pikir tidak ada orang di dalam rumah. Begitu saya masuk, rupanya ada kakak itu. Dia teriak saya takut. Jadi saya ambil jilbab biru dan sumpel mulutnya lalu saya ke dapur untuk ambil pisau dan saya tikam dia di perut,”katanya.
Pria dengan baju tahanan ini mengaku dia menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada korban. “Untung kau gak ditembak mati,”sontak wartawan pasca mendengar pernyataan maaf dan penyesalan dari tersangka.
Mengenai apa yang ada di dalam pikirannya saat membunuh korban, AP mengatakan karena ketakutan melihat korban teriak. “Saya tidak ada rencana membunuh. Karena saya pikir rumah itu kosong. Tapi saat saya masuk dan lihat ada kakak itu, kami sama-sama terkejut dan kakak itu teriak.
Karena dia teriak, saya panik mengingat diluar ramai orang. Makanya saya sekap dia dan bunuh dengan pisau yang saya ambil di dapur,”katanya seraya mengatakan saya dalam posisi sadar membunuhnya.
Ditanya apakah sudah lama mengintai rumah korban, AP menyatakan kalau dirinya baru sekali melakukan pengintaian dan baru sekali melakukan pembunuhan.