TRIBUN-MEDAN.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pernah menegaskan kalau pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus kalah dalam Pilgub Sumut di daerahnya, maka siap-siap dipecat dari kepengurusan.
Hal ini pernah disampaikan Megawati saat berlangsung Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tertutup internal partai di Medan pada bulan Januarai 2018 lalu di Medan.
Saat itu Megawati menginginkan mesin politik bergerak memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus.
“Ibu Megawati menegaskan semua pengurus partai harus memenangkan Djarot-Sihar. Diminta seluruh partai dan kader bekerja. Bila di wilayahnya kalah sanksi dipecat,” ujar Wakil DPD PDIP Sumut, Hendry Jhon Hutagalung kepada Tribun Medan, di Danau Toba Hotel, Sabtu (20/1/2018).
Saat itu Megawati memberikan sambutan selama satu jam dihadapan para kader PDIP.
Seluruh wartawan yang meliput tak mendapat akses meliput.
Hendry Jhon menambahkan, Megawati tidak ingin pengurus partai berleha-leha.
Bahkan seluruh Ketua, Sekretaris dan Pengurus DPC harus bergerak cepat serta membentuk relawan-relawan. Megawati mendeklarasikan Djarot-Sihar.
“Sanksi akan dipecat bila kalah, tak ada alasan harus menang. Artinya mesin politik jalan. Kemudian Ibu Megawati deklarasi relawan dukung Djarot-Sihar,” katanya.
Rakerda PDIP Sumut dilaksanakan di Hotel Danau Toba Hotel.
Rapat dihadiri, seluruh pengurus partai di DPC, DPD serta seluruh anggota DPRD kabupaten/kota maupun provinsi. Rencananya rapat selesai pada malam hari.
Ketua DPRD Kota Medan ini akan memimpin pemetaan dan menentukan skenario politik.
Ia juga sudah membentuk dua relawan untuk memenangkan Djarot-Sihar.
Setiap wilayah ataupun lingkungan akan ada orang yang bertanggungjawab memenangkan.
“Saya bentuk relawan komunitas bela rakyat untuk Djarot-Sihar dan kawanan Djarot-Sihar. Kami minta TNI netral sampai ke Babinsa,” ungkapnya.
Djarot-Sihar Kalah Pilgub
Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan hitung cepat atau quick countPilkada Sumatera Utara.
Berdasarkan suara masuk 91.38% atau 25.110 dari 27.479 Tempat Pemungutan Suara (TPS), pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah mengungguli pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Catatan KPU, Edy-Ijeck memperoleh 57.69% atau 3.005.972 suara. Sedangkan Djarot-Sihar meraih 42.31% atau 2.204.550 suara.
Dikutip dari infopemilu.kpu.go.id, Jumat (29/6/2018), quick count ini dibuat KPU untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar mengetahui hasil Pilkada Serentak 27 Juni 2018 secara cepat dan transparan di seluruh wilayah yang menyelenggarakan Pilkada.
“Data hasil pada hitung cepat berdasarkan entri Model C1 apa adanya. Hasil pada hitung cepat (quick count) merupakan hasil sementara dan tidak bersifat final. Jika terdapat kesalahan pada model C1 akan dilakukan perbaikan pada proses rekapitulasi di tingkat atasnya,” tulis KPU.