Gempa bumi 7 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok, Minggu, 5 Agustus 2018 dan sebelumnya pada 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 SR menyisakan banyak kesedihan. Namun, hidup harus terus berjalan. Mereka yang terdampak gempa harus segera diberi pertolongan.
Berbagai pihak segera mengulurkan bantuan, apa pun bentuknya. Begitu pula dengan pencinta olahraga lari. Mereka turut membantu pemulihan korban gempa melalui kekuatan komunitas yang mereka miliki. Dengan tagline “Berlari sambil beramal untuk peduli saudara kita di Lombok”, para penggiat lari langsung bergerak untuk membangkitkan dan menggalang kekuatan finansial dan dukungan moral bagi para korban gempa.
Acara 7KM Lombok Charity Run digelar pada Minggu 12 Agustus 2018 di FX Sudirman, Jakarta. Ada 14 komunitas pecinta lari di Jabodetabek yang berpartisipasi menjadi community partner. Ke-14 komunitas tersebut adalah IndoRunners, Gonz Runners, BSD Runners, RMRPI Runners, Derby Runners, Run for Indonesia (RFI), Fake Runners (FR), Parung Runners, Extraordinary Jakarta Runners (EJR), Kaskus Runners, Campur Sari Runners, Bukan Runners, Running Is Our Theraphy (RIOT), dan Universitas Pancasila (UP) Runners.
“Ajang ini adalah bentuk gerakan spontan nonpartisan yang kami harapkan dapat menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dengan segera dan tanpa birokrasi, khususnya bagi kelompok-kelompok komunitas yang berada di kota-kota besar untuk menggalang kekuatan finansial dan moral melalui berbagai bentuk kegiatan untuk korban gempa Lombok,” ujar Agung Nugroho, ketua sekaligus inisiator 7KM Lombok Charity Run.
Menggandeng sponsor Aqua Danone, FX Lifestyle, produsen jersey Core Nation, Ultra-Marathon Race Organizer Rinjani 100 serta media runners.id, pedalku.com, dan Gofit, ajang lari tersebut terbuka bagi siapa pun untuk memberikan sumbangan berupa material maupun non-material seperti mengikuti larinya saja.
Mandalika Marathon
7KM Lombok Charity Run yang diadakan bersamaan dengan berlangsungnya Car Free Day mengambil rute utama di Jalan Sudirman dan kawasan SCBD. Sekitar 500 pelari ikut dalam kegiatan ini, termasuk 30 orang atlet yang merupakan Prajurit TNI dari Jajaran Kodam Jaya.
TNI yang akan menyelenggarakan Mandalika International Marathon 2018 di Pantai Kuta Lombok juga berusaha untuk berperan aktif dalam upaya pemulihan keadaan pasca bencana. “Kami selaku bagian dari The Indonesian National Armed Forces Mandalika International Marathon 2018 turut merasakan duka mendalam atas musibah yang dialami oleh saudara-saudara kami di Lombok,” ujar Kapendam Jaya yang juga bertindak sebagai koordinator publikasi Mandalika Marathon 2018, Kolonel Inf Kristomei Sianturi.
Kristomei dalam kesempatan tersebut juga memberikan informasi bahwa event Mandalika Marathondiubah waktu penyelenggaraannya dari yang semula tanggal 23 September 2018 menjadi 4 November 2018. The Indonesian National Armed Forces International Marathon 2018 mengambil lokasi di Kawasan Pantai Kuta, Mandalika, yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok.
Lomba lari internasional tersebut diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-73 TNI. Dengan pantai pasir putihnya yang berkilau, Mandalika diharapkan menjadi destinasi pariwisata kelas dunia.
Pray For Lombok
Seusai berlari 7 kilometer, peserta berkumpul kembali di FX Sudirman. Selain mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai gerakan #Run4Lombok, peserta juga ditantang untuk mengikuti lomba plank. Kegiatan tersebut menarik perhatian masyarakat yang sedang berada di sekitar lokasi.
Pengunjung yang hadir juga dapat memberikan donasi dengan membeli merchandise Tjanting Run, lomba lari bertema batik, yang akan diadakan pada 7 Oktober 2018. Pendapatan yang diterima pada hari ini seluruhnya disumbangkan bagi korban gempa Lombok. Bagi mereka yang berlari memakai batik juga mendapatkan merchandise berupa buff, seperti yang diterima Asanti Astari yang berlari mengenakan rok batik.
“Saya memang senang mengikuti semua acara yang bertema budaya. Kalau ada lari bertema budaya apalagi dihimbau memakai batik, dengan senang hati saya berpartisipasi,” kata Santi, panggilan akrabnya.
Perwakilan komunitas juga mendapatkan jersey Pray For Lombok atas partisipasi mereka dalam kegiatan amal ini. Acara amal ini diharapkan bisa memberikan inspirasi bahwa komunitas apa pun dapat berperan aktif dalam pemulihan keadaan pasca bencana.
Donasi yang dikumpulkan melalui sumbangan langsung atau transfer bank akan diberikan bagi masyarakat korban gempa melalui Rinjani 100, penyelenggara lomba tahunan lari lintas alam tingkat dunia yang berbasis di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur. Dana yang terkumpul hingga Minggu (12/08/2018) pukul 7.33 WIB Rp 32.750.000 dan mencapai Rp 47.500.045 pada Senin (13/08/2018).