TRIBUN-MEDAN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara meminta agar tidak ada euforia berlebihan menyikapi hasil hitung cepat lembaga survei.
Hasil resmi menurut mereka masih tetap akan didasarkan pada perhitungan real count berdasarkan formulir C1 hasil perhitungan pada setiap TPS.
Komisoner KPU Sumut, Yulhasni mengatakan, hasil Pilgub Sumut sesungguhnya adalah penghitungan berjenjang yang dilakukan dari yang terendah, yakni KPPS hingga tingkat KPU Sumut
“Penghitungan berjenjang dari tingkat KPPS hingga KPU Sumut, itulah hasil Pilgub Sumut sebenarnya,” ujar Yulhasni.
Yulhasni menyebutkan, hasil perhitungan yang beredar saat ini bukan oleh lembaga survei yang bekerja sama dengan KPU.
Lembaga survei yang mereka gandeng sendiri ada sembilan di luar lembaga survei yang sudah merilis hasil hitung cepat.
Sembilan lembaga survei yang sudah mengantongi izin dari KPU Sumut itu adalah Fox Populi Research, PT Indikator Polling, Saiful Mudjani Research and Consulting, PT Citra Publik, Populi Center, Cyrus Network, Charta Politica, Indo Barometer dan iNews.
“Mereka hanya boleh mengumumkan quick count dua jam setelah tempat pemungutan suara ditutup,” ujarnya.
Bersama sembilan lembaga itu, KPU juga mengizinkan lima lembaga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pilgub Sumut, yakni JPPR, KIPP, UGM, LP3SU dan Biro Bantuan Hukum Fakultas Hukum UISU.
Sementara itu, kubu PDI Perjuangan ternyata melakukan perhitungan tersendiri dengan sistem real count.
Mereka mendata seluruh formulir C1 dari TPS yang dikirim oleh para saksi mereka. Proses real count dilakukan di Kantor PDI Perjuangan, Jalan Jamin Ginting, Medan.
Hasilnya sendiri masih menunjukkan hal yang positif bagi pasangan nomor dua tersebut.
Berdasarkan real count data sementara formulir C1, hasil perhitungan suara yang masuk dari tim dan saksi DJOSS yang ada di TPS, yang diolah DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumut, pasangan calon DJOSS justru dinyatakan unggul tipis 9% dari pasangan calon ERAMAS.
“Dari 20% atau sekitar 1 juta suara yang masuk, menunjukkan kemenangan bagi DJOSS, yaitu 50,9%. Sedangkan ERAMAS memperoleh 49,1%,” kata Calon Wakil Gubernur Sumut Sihar Sitorus di Kantor DPD PDIP Sumut Jalan Jamin Ginting Medan, Rabu (27/6/2018) sekitar pukul 18.45 WIB.
Sementara Djarot mengatakan data tersebut dinamis dan berasal secara acak dari berbagai TPS di Sumut.
Data itu akan berubah setiap hari karena realcount berasal dari 27.000 TPS yang ada di Sumut.
“Sementara kalau quick count kan hanya hingga 400 sampel TPS saja,” kata Djarot.
Secara resmi hasil real count PDIP Sumut akan disampaikan jika data yang masuk sudah mencapai 90% ataupun 100%.
Namun yang pasti, kubu DJOSS menurut Djarot, belum di pihak yang kalah.
“Kami masih menunggu 80% data lainnya yang masuk, sembari menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU Sumut,” jelas Djarot.