Suksesnya Opening Ceremony Asian Games 2018 yang fenomenal pada 18 Agustus lalu membuat masyarakat Indonesia harap-harap cemas menantikan upacara pembukaan Asian Para Games pada 6 Oktober mendatang. Akankah pesta olahraga khusus para penyandang disabilitas se-Asia itu bisa menandingi kehebatan seremoni Asian Games atau bahkan melebihinya?
Ketua INAPGOC (Indonesia Asian Para Games Organizing Committee) Raja Sapta Oktohari memastikan upacara pembukaan Asian Para Games tak kalah dahsyat dari Asian Games 2018. “Bila upacara pembukaan Asian Games 2018 mengambil konsep gunung maka pada Asian Para Games 2018 konsep laut yang akan ditampilkan. Kenapa laut? Karena kekayaan alam kita terbesar ada di laut,” kata Raja Sapta Oktohari saat bertemu awak media dalam latihan Opening Ceremony, Kamis malam (27/9/2018).
“Konsep ini merupakan gabungan dari rasa kebanggaaan bangsa kita yang kaya akan budaya dan alam. Pesan yang ingin disampaikan adalah keberagaman bangsa Indonesia yang dibatasi lautan namun tetap menjadi satu kesatuan. Tentunya bakal ada keterlibatan saudara-saudara difabel kita dalam acara pembukaan ini hampir pada setiap segmen yang akan menghadirkan penampil secara keseluruhan lebih dari 1500 orang,” tambah pengusaha yang biasa dipanggil Okto ini.

Bakal Seperti Olimpiade Rio?
Asian Para Games adalah ajang kompetisi olahraga bagi atlet-atlet disabilitas di tingkat Asia. Asian Para Games III tahun 2018 yang mempertandingkan 18 cabang olahraga dari 42 negara peserta diorganisir oleh INAPGOC bersama APC (Asian Paralympic Committee) akan dilaksanakan di Jakarta tanggal 6 Oktober sampai 13 Oktober 2018. Okto juga mengatakan INAPGOC hanya memiliki waktu sebulan untuk segala persiapan Asian Para Games 2018, yaitu sejak tanggal 4 September sampai tanggal 4 Oktober. Walau terkesan mepet ia optimistis segalanya berjalan lancar berkat kerjasama semua pihak.
Khusus untuk upacara pembukaan yang akan diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, menurut Okto, pemenang tender langsung menggandeng penyelenggara acara BWF yang juga menjadi event organizer upacara pembukaan Olimpiade Rio De Janeiro di Brasil pada tahun 2016. Opening ceremony Olimpiade Rio menampilan berbagai hal spektakuler mulai dari hutan hujan Amazon dan perubahan iklim sampai penampilan “Girl from Ipanema” Giselle Bundchen sang supermodel serta musik dan tari samba yang membahana.
Hingga kini siapa yang menjadi koreografer tari dan direktur musik upacara pembukaan di stadion ikonik yang dibangun pada tahun 1960 tersebut masih menjadi rahasia dan baru akan diumumkan saat konferensi pers yang akan diadakan dalam beberapa hari mendatang. Sementara itu untuk lagu-lagu resmi Asian Para Games sudah dirilis daftar para penyanyinya bersamaan dengan konferensi pers pada Senin lalu (24/9/2018).
Song of Victory, lagu yang bercerita tentang kesetaraan dan penghapusan diskriminasi terhadap para penyandang disabilitas ini akan dibawakan oleh Putri Ariani, Armand Maulana, Once, Vidi Aldiano, Maudy Ayunda, Regina Poetiray, Zara, dan Lesty Akademi Dangdut. Putri Ariani merupakan seorang penyandang disabilitas, yang sejak berusia tiga bulan dinyatakan buta total.
Dream High akan dinyanyikan Sheryl Sheinafia bersama Claudia Fritska, Juara akan didendangkan duet Naura & Zizi, serta tak ketinggalan penampilan trio penyanyi papan atas Tulus, Andien, dan Tompi yang akan melantunkan Manusia Kuat.
Antusiasme Masyarakat
Tiket upacara pembukaan Asian Para Games 2018 saat ini sudah terjual hampir 40 persen. Dari data yang dihimpun per tanggal 26 September 2018 pukul 18.00 WIB, tiket sudah terjual hampir 10.000 dari 25.000 tiket yang tersedia. Bagi yang ingin menyaksikan upacara pembukaan Asian Para Games 2018 secara langsung, tiket sudah dapat dilakukan secara online melalui asianparagames2018.loket.com
Tiket upacara pembukaan terbagi dalam empat kategori yaitu tiket kategori platinum seharga Rp 2,5 juta, emas Rp 1,5 juta, perak Rp 750 ribu, dan perunggu Rp 500 ribu. Dalam durasi waktu dua jam mulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB, acara ini juga akan menampilkan para penyandang disabilitas sebagai bagian penting dalam upacara pembukaan.
Deputi III INAPGOC, Erry Erlangga, optimistis melihat animo masyarakat menyambut Asian Para Games 2018. Ia mendorong masyarakat untuk segera memberi tiket. “Jangan sia-siakan kesempatan menjadi saksi sejarah dengan menonton secara langsung upacara pembukaan di Stadion Utama GBK, juga nantinya hadir di pertandingan-pertandingan 18 cabang olahraga,” ujar Erry. “Kami berterima kasih atas dukungan masyarakat dengan membeli tiket upacara pembukaan Asian Para Games 2018. Pesta olahraga disabilitas se-Asia ini merupakan kehormatan bagi Indonesia sebagai tuan rumah.”
Venue dan Cabang Olahraga
Di mana sajakah kita bisa memberi dukungan bagi atlet?
- Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat akan digunakan bagi cabang-cabang olahraga Ini:
Panahan (Lapangan panahan GBK)
Para Atletik (Stadion Utama GBK)
Bulu Tangkis (Istora)
Lawn Bowls (Lapangan Hoki)
Para Shooting (Senayan Shooting Range)
Para Swimming (Aquatic Centre)
Bola Basket Kursi Roda (Basketball Hall)
Bola Voli Duduk (Tennis Indoor)
- Tanjung Priok Sports Hall, Jakarta Utara
Boccia. Pertama kali dimainkan di Italia, pada 1984, Boccia masuk dalam cabang olahraga Paralimpiade. Sementara di Indonesia baru diperkenalkan pada 2016. Boccia merupakan permainan yang membutuhkan strategi dan akurasi dan diperuntukkan khusus untuk para atlet penyandang cerebral pasly (kelumpuhan otak besar). Olahraga ini mengandalkan ketangkasan dalam melemparkan bola dengan posisi duduk di kursi roda.
- Cempaka Putih Sports Hall, Jakarta Pusat
Catur
- Sirkuit Sentul Internasional, Bogor, Jawa Barat
Balap Sepeda Road Race
- Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur
Balap Sepeda Trek
- Balai Kartini, Jakarta Pusat
Goalball
- Jakarta International Expo Grand Ballroom, Jakarta Pusat
Judo
- Balai Sudirman, Jakarta Pusat
Para Angkat Berat
- Jaya Ancol Bowling Center, Jakarta Utara
Tenpin Bowling
- Ecovention Ancol, Jakarta Utara
Tenis Meja

- Popki Cibubur, Jakarta Timur
Anggar Kursi Roda
- Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara
Basket Kursi Roda
Tiket nantinya bisa dibeli online atau di lokasi pertandingan. Bila hanya ingin masuk kawasan GBK dan menikmati suasana Asian Para Games akan dikenakan tiket Rp 10000 seperti saat Asian Games bulan lalu.
Logo dan Maskot
Konsep yang dibawa logo Asian Para Games adalah harmoni. Lingkaran yang membentuk logo merepresentasikan harmoni atau keseimbangan yang dibentuk oleh segenap negara-negara se-Asia, yang bersama-sama secara harmonis bersinar ke seluruh dunia sebagai Energi Asia.
Berbagai warna yang hadir dalam logo ini juga ada maknanya masing-masing. Biru melambangkan langit, oranye atau jingga menggambarkan matahari, hijau mewakili alam, ungu merepresentasikan kedekatan, sedangkan merah menunjukkan spirit atau semangat. Langit, matahari dan alam adalah tiga elemen dasar dalam filosofi Asia tentang Kehidupan. Ketiganya bersama-sama merupakan factor terpenting mengenai cara hidup yang baik. Warna ungu mewakili kebijaksanaan, sedangkan kesetiaan dan kebanggaan merupakan spirit dari solidaritas.
Momo yang merupakan singkatan dari motivation and mobility (motivasi dan mobilitas) adalah maskot resmi Asian Para Games 2018. Momo merupakan visualisasi grafis dari elang bondol (haliastur indus). Burung elang ini hanya hidup di area Pulau Seribu. Mudah dikenali dengan warna putih cerahnya dari kepala hingga dada, sedangkan bagian lain tubuhnya berwarna cokelat tua. Disebabkan populasinya yang sedikit, Elang Bondol dikategorikan sebagai spesies hewan langka yang terancam punah oleh PBB.
Tidak Ada Perbedaan Bonus
Atlet difabel peraih medali akan mendapatkan bonus yang sama dengan para atlet Asian Games. Penghargaan dari pemerintah bagi penyandang disabilitas yang berprestasi tiada berbeda. Kepastian ini diperoleh saat Presiden Joko Widodo bertandang ke kawasan SUGBK pada hari Kamis (27/9/2018). “Saya sampaikan bonus tidak ada perbedaan. Sama. Kesempatan masuk PNS, BUMN, juga sama,”kata Kepala Negara usai bertemu atlet-atlet Asian Para Games di Senayan.
Peraih medali emas di Asian Para Games 2018 akan mendapat bonus Rp 1,5 miliar, medali perak sebesar Rp 500 juta, dan medali perunggu sebesar Rp 250 juta. Peraih medali emas juga berkesempatan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pencairan bonus Asian Para Games 2018 nantinya melihat perhitungan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. “Dilihat Menkeu. Begitu uang ada, pasti langsung sama (seperti Asian Games). Kami ingin semuanya diberikan secepatnya,” janji Presiden Jokowi