InfoSAWIT, MEDAN – Merujuk laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), nilai ekspor lemak dan minyak nabati, termasuk didalamnya minyak sawit mentah di Provinsi ini sampai November 2017 ke China tercatat naik 53,74% menjadi US$ 384,930 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyebutkan, pada periode sama 2016, nilai ekspor lemak dan minyak nabati Sumut ke China baru mencapai US$ 250,378 juta. “Kenaikan ekspor lemak dan minyak nabati ke China yang sebesar 53,74% itu relatif lebih besar dibandingkan ke negara lain,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis, (4/1/2018).
Jika ekspor ke China tercatat naik, tidak demikian dengan ekspor ke India. Menurut Syech Suhaimi, ekspor ke India turun 36,15% atau menjadi US$ 287,559 juta. Meski turun, kata Syech Suhaimi, secara total nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumut hingga November 2017 naik 13,62% menjadi US$ 3,404 miliar.
Ketua Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Setia Darma Sebayang mengakui, ekspor lemak dan minyak nabati, khususnya dalam bentuk minyak sawit mnetah (CPO) di 2017 meningkat. Selain volume, harga ekspor CPO juga naik. Setia mengakui, permintaan RRT meningkat sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia.
