Ternate, – Warga Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) resah dengan informasi kalau tsunami yang terjadi pada 28 September lalu di Kota Palu dan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah bisa terjadi pula di kabupaten itu.
“Keresahan ini dirasakan masyarakat Kabupaten Halsel dengan adanya informasi yang beredar di media sosial (medsos) bahwa Kabupaten Halsel akan terkena bencana gempa dan tsunami. Hal ini menimbulkan ketakutan dan kehawatiran yang tidak berdasar,” sebut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Halsel, Deni S.Ikom di Ternate, Sabtu (6/10).
BMKG Halsel mengimbau agar masyarakat Halsel tidak perlu panik. Pasalnya, hingga saat ini belum ada teknologi di mana pun, yang mampu mendeteksi gempa secara pasti, baik besaran gempa, lokasi,dan waktu.
Doni menjelaskan bahwa tsunami terjadi jika ada gempa diatas 6 SR. Gempanya pun jenis gempa dangkal yang terjadi di lautan. Jika terindikasi adanya tsunami, tentu BMKG secepatnya akan memberikan informasi ke Pemerintah Daerah dalam waktu sekian detik untuk dapat diinformasikan kepada masyarakat Halsel.
“Saya mengimbau agar masyarakat Halsel tidak mudah percaya dan mendengarkan isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat Halsel diharapkan tenang dan terus beraktifitas seperti biasa. Apabila terjadi indikasi gempa maka kami akan merespon dengan cepat, dalam waktu 5 detik sudah keluarkan warning dari BMKG,” janjinya.