Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Arief Budi Santoso mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumut cukup bagus. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya perekonomian Sumut dalam triwulan ketiga di tahun 2017, yakni sebesar 2,1 persen.
“Ini lebih tinggi daripada triwulan kedua 2017 dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Artinya, ekonomi Sumut cukup bagus,” katanya usai mengisi kuliah umum Overview Economic 2017 and Outlook Economic 2018 and the Impac On Economic Regional di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (15/12/2017).
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Sumut saat ini hanya bergantung pada tiga komoditas utama, yakni sawit, karet dan kopi.
“Jadi diharapkan ada ditemukan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Misalnya pariwisata dan hilirisasi produk yang baru,” katanya.
Kuliah umum Overview Economic 2017 and Outlook Economic 2018 and the Impac On Economic Regional ini membahas bagaimana prediksi ekonomi nasional yang berdampak pada ekonomi regional Sumut.
“Karenan itu kita bicarakan pertumbuhan ekonomi, inflasi, stabilitas sistem pangan, nilai tukar dan juga tentang struktural perekonomian. Pada akhirnya, kita juga membicarakan tantangan dan tentu ada kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah,” ujar Arief.
Overview dan outlook kepada mahasiswa ditujukan agar mereka lebih memahami tentang ilmu yang mereka pelajari. Sehingga memudahkan mereka untuk melakukan prediksi dan tidak semata hanya terpaku pada bahan kuliah saja.
Kuliah Umum ini juga bertujuan untuk menjalin kerjasama antara program studi Ekonomi Pembangunan FEB USU dengan kantor Bank Indonesia Sumatera Utara.
“Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan civitas akademika FEB USU tentang perekonomian Indonesia terkini,” ujar Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB USU Coki Ahmad Syahwier.
Mahasiswa juga diharapkan bisa memahami tentang presepsi ekonomi Indonesia yang memiliki momentum positif.