Puluhan pengemudi ojek online (Ojol) mendatangi Mapolrestabes Medan, di Jalan HM Said Medan, Senin (22/1/2018) sore. Kedatangan mereka untuk mengadukan maraknya orderan (pesanan) ‘siluman’ belakangan ini. Akibatnya suasana pun mendadak heboh seketika. “Kami mau mengadukan mengenai orderan fiktif yang kami alami sejak dua bulan lalu,” kata Toni (32) salah seorang driver online di Polrestabes Medan.
Dijelaskannya, orderan siluman alias palsu ini hampir dialami oleh seluruh pengemudi Ojol. “Kami mengalami kerugian besar secara materil akibat penipuan ini. Penipuan yang kami dengan modus Gosend (antar barang) dan Gofood (antar makanan),” jelasnya.
Salah seorang driver ojol lainnya bernama Bobi (39) juga mengaku sering mendapatkan orderan palsu yang merugikannya. “Udah sering kami ditipu sama pemesan yang gak bertanggungjawab. Terakhir kali aku dapat orderan palsu sekitar dua bulan lalu. Penipuan pun bervariasi.
Terkadang kami mendapat pesanan mengantar 4 ekor anak babi, dan ada lagi orderan pesanan membuangkan kotoran anjing. Itukan sudah melecehkan dan nggak bertanggungjawab pula si pemesan,” bebernya.
Kejadian terakhir yang baru saja menimpa rekannya sesama driver Ojol bernama Pandi (28). Warga Sei Deli, Kecamatan Medan Barat ini mendapatkan pesanan dari nomor telpon: 085263142578 atas nama Seru. “Aku disuruh membelikan sebuah pion anak catur, kan gak mungkin? Lagian, pas mau diantarkan, orderan kita dicancel alias dibatalkan.
Kami sering merugi dengan laporan fiktif dan mempermainkan yang dibuat si pemesan,” sebutnya.
Karena merasa dirugikan dengan banyaknya pesanan fiktif, seratusan para ojek kreta ini pun sepakat mendatangi Polrestabes Medan, guna melaporkan para pengorder palsu itu.
Keluhan para pengemudi Ojol ini pun langsung di terima kepala SPKT Polrestabes Medan dengan memberi pengarahan agar tidak menerima orderan yang tidak jelas pemesannya.
Pantauan di Polrestabes Medan, terlihat perwakilan dari pihak Go-Jek masuk ke ruang SPKT Polrestabes Medan untuk membuat pengaduan secara resmi.
Usai membuat laporan resmi, terkait orderan palsu itu, puluhan pengemudi Ojol kemudian membubarkan diri dengan tertib.