Salah satu asisten pelatih tim nasional U19 saat ini, Guntur Cahyo Utomo mengungkapkan pendapatnya jelang laga penting yang bertajuk perempat final Piala Asia U19 antara Indonesia melawan sang juara bertahan, Jepang, akhir pekan nanti.
Kepada laman Kumparan, ia menuturkan bahwa, “saya melihat tren permainan kami dari satu laga ke laga berikutnya itu meningkat. Karena kami dari tim pelatih mencoba berikan solusi dari setiap masalah yang ada di satu pertandingan. Jadi, itu yang ada di logika pemain.”
“Yang paling penting dalam bermain sepakbola adalah menemukan solusi. Pada saat bermain 11 vs 11 dalam 2×45 menit, setiap saat pemain akan ketemu dengan masalah. Lalu, kenapa tim main enggak bagus? Karena tidak cukup solusi untuk mengatasi masalah tersebut,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti banyak pihak yang mengatakan bahwa timnas U19 bisa lolos ke babak selanjutnya berkat kemenangan mental. Ia beranggapan bahwa mental saja terlalu sederhana. “Buat saya, sepakbola adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Soal mental dan fisik itu jadi kesatuan yang utuh.”
Egy Maulana Vikri dkk memang dihadapi dengan masalah besar serta mesti mencari solusinya secara cepat dalam beberapa pertandingan mereka di Piala Asia U19 kali ini. Tertinggal 6-1 hingga menipiskan angka menjadi 6-5 dari Qatar, bermain dengan 10 pemain di setengah jam sisa melawan Uni Emirat Arab sampai kepada problem individu yang acap kali melakukan kesalahan adalah rentetan masalah timnas U19 dan mereka berhasil menanggulanginya pada waktu yang cukup sempit ini.