Sebelas provinsi mendukung Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) untuk maju sebagai calon tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Dukungan itu diperoleh dalam rapat koordinasi (rakor) KONI se-Sumatera di Hotel Polonia, Medan, 18-19 November 2017.
Selain dari KONI Aceh dan Sumut, dukungan juga datang dari delegasi Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Jambi.
Satu dukungan lain diberikan Jawa Tengah yang sejauh ini menjadi satu-satuanya provinsi di Pulau Jawa yang sudah memberi dukungan tertulis.
Selain Lampung, seluruh KONI di Sumatera mengirim utusannya untuk mendengarkan pemaparan rencana tuan rumah bersama oleh Ketua Umum KONI Aceh, Muzakir Manaf dan Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis. “Lampung tak hadir karena pada saat bersamaan ada rapat persiapan Porprov. Tapi, mereka tetap kirim dukungan tertulisnya,” kata John, Minggu (19/11).
Di hadapan peserta rakor, John meyakinkan bahwa Aceh dan Sumut siap menjadi tuan rumah PON yang hebat. Saat ini saja, kata dia, Sumut sudah memiliki 35 venue dan Aceh ada 20 venue yang bisa digunakan untuk even olahraga akbar tersebut. “Kalau digabung sudah ada 55 venue. Dalam enam tahun ke depan, fasilitas ini akan bertambah menjadi lebih baik. Kalau hotel jangan diragukan, sekarang ini saja kita sudah siap,” jelas John.
Sementara Muzakir Manaf mengapresiasi kekompakan Sumatera yang menyatukan dukungan untuk Aceh dan Sumut. “Kami ingin tunjukkan bahwa Aceh sekarang sudah aman dan nyaman untuk disinggahi. PON salah satu cara untuk membuktikan hal itu,” kata Muzakir.
Sebelum rakor tersebut, Sumatera sempat terpecah karena Kepulauan Riau dan Sumatera Barat juga berniat ikut bidding pencolanan tuan rumah PON XXI/2024. Namun setelah melihat keseriusan Aceh-Sumut, Kepri sudah menyatakan mundur dan siap memberi dukungan kepada Aceh dan Sumut.
Untuk Sumatera Barat (Sumbar) terjadi perbedaan pendapat. KONI Sumbar terang-terangan mendukung Aceh-Sumut, sedangkan Pemprov-nya sudah terlanjur mengampanyekan bakal ikut pencalonan tuan rumah PON XXI/2024. “Sepulang dari sini, kami akan bicarakan hasil rakor ini dengan gubernur dan ketua DPRD Sumbar. Yang penting, PON harus kembali ke tanah Sumatera,” janji Ketua Tim Pemenangan Bidding Sumbar, Ali Musri.
Ali menilai perbedaan pendapat itu bukan masalah serius. Ia menyiratkan kehadiran mereka di Medan menunjukkan sikap Sumbar sebenarnya juga mendukung Aceh-Sumut. “Saya rasa Pemprov Sumbar tak keberatan memberi kesempatan kepada Aceh dan Sumut,” ujarnya optimis.
Secara lisan, dukungan untuk Aceh dan Sumut juga datang dari Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, Bali dan beberapa provinsi di Kalimantan dan Sulawesi. Papua secara khusus mengutus Ketua DPRD, Yunus Wonda yang juga Ketua Harian PB PON XX/2020 hadir di rakor Medan untuk menyampaikan sikap. “Secara historis Papua itu dekat dengan Aceh. Begitu dengar Aceh berminat menjadi tuan rumah, Papua harus mendukungnya,” tegas Yunus.
Tim pemenangan bidding tuan rumah PON XXI/2024 Aceh-Sumut akan mendaftar ke KONI Pusat pada Rabu (29/11) mendatang. Belum adanya daerah lain yang menunjukkan keseriusan sebagai pesaing menumbuhkan harapan pencalonan ini dimenangkan secara aklamasi.
“Kita akan terus galang dukungan ke seluruh KONI di Indonesia. Kita berharap bisa menang secara aklamasi,” kata Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abu Bakar, Minggu (19/11).
Pria yang akrab disapa Abu Razak ini mengungkapkan, rodshow penggalangan dukungan akan dimulai Kamis (23/11) dengan membidik Pulau Jawa terlebih dulu. “Tim pemenangan akan mendatangi seluruh KONI di Indonesia untuk menjemput dukungan tertulis. Hitungan saat ini, sudah 20 provinsi yang mendukung. Ini modal bagus bagi kita,” jelasnya.
Kombinasi Aceh dan Sumut dinilai akan menjadi penyelenggaraan PON terbesar sepanjang sejarah olahragaIndonesia. Selain melibatkan dua provinsi, even empat tahunan ini juga akan mempertandingkan cabang olahraga terbanyak. “Kita tak hanya mengambil cabang olahraga (cabor) yang dilaksanakan di Jabar, tapi sebelas eksebisi juga kita laksanakan. Totalnya ada 52 cabor,” kata Ketua Tim Pemenangan Aceh, T Rayuan Sukma.
Jumlah itu berpeluang bertambah karena Aceh dan Sumut sepakat akan menyertakan cabor eksebisi pada PON XX/2020 di Papua. Papua sudah mengonfirmasi akan mempertandingkan 38 cabor. “Bisa saja di PON XXI mencapai 60 cabor,” pungkas Rayuan.